Setelah kemarin saya menulis beberapa artikel tentang pembuatan Pakan Ayam dari Tepung, yaitu
Kali ini
saya akan coba untuk kembali memberikan tips atau cara membuat pakan ayam dari bahan
alami, sehingga akan menghemat biaya yang dikeluarkan oleh peternak. yaitu bahan
pakan dari daun Ubi Kayu / Singkong menjadi sejenis tepung.
Cara
pembuatannya hampir sama dengan pembuatan tepung daun sebelumnya namun yang
harus diperhatikan dalam pemberian tepung ini adalah pemberian tepung daun ubi
kayu dalam penyusunan pakan ayam tidak boleh berlebihan, terbatas hanya sampai
5% dari total pakan yang diberikan apabila berlebihan pemberian pakan ini akan
mengakibatkan keracunan apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak. Hal ini
dikarenakan adanya kandungan senyawa yang sangat beracun pada daun ubi kayu
yaitu Asam Prusid dan Sianida (juga dikenal sebagai senyawa Linamarin atau Hidrogen Sianida) (Senyawa yang terdapat dalam Kopi Wayan Mirna, Hehehe...)
Daun ubi kayu dengan jenis keriting kandungan sianida-nya paling
tinggi dibandingkan semua jenis daun ubi kayu lainnya, yaitu 681 mg/kg berat
basah. Sementara itu, jenis ubi kayu black twig, jurai, dan medan masing-masing
mengandung sianida sekitar 210, 196, dan 219 mg/kg berat basah. Sianida pada
daun ubi kayu muda terdapat dalam bentuk glikosida sianogenik dan penguraian
senyawa ini akan menghasilkan sianida. Daun Ubi Kayu juga mempunyai kandungan gizi yang baik dan baik untuk digunakan sebagai pakan yaitu Protein (29-30%), Fat (4,8%), Serat (22%), Asam Amino (60%) dan Energi untuk Metabolisme (1300 Kcal/Kg)
Proses
Pertama - Potong / Rajah Daun Ubi Kayu yang akan digunakan.
Seperti
telah dibilang tadi daun ubi kayu yang masih basah mengandung senyawa sianida,
zat ini harus diuraikan terlebih dahulu. Proses penguraian zat ini memerlukan
bantuan enzim dan enzim ini hanya dihasilkan apabila sel-selnya pecah.
Pemecahan sel ini dapat terjadi bila daun ubi kayu yang akan dijadikan pakan
terpotong, sobek, atau dipanaskan. Hal inilah yang menyebabkan sebelum
digunakan, daun ubi kayu yang akan dijadikan pakan unggas harus dipotong-potong
/ dirajah terlebih dahulu. Proses ini bertujuan memecahkan sel glikoesida
sianogenik menjadi sianida di luar tubuh.selain itu untuk mengurangi zat berbahaya yang ada dalam daun ubi, pilihlah daun ubi yang masih muda dan tidak tua.
Proses Kedua
- Pencucian.
Selanjutnya
potongan daun ubi kayu yang telah dipotong/dirajah tersebut dicuci pada air
mengalir, hal ini dimaksudkan untuk membuang zat beracun karena sifat senyawa
sianida mudah larut dalam air dan mudah menguap.
Proses
Ketiga - Pengeringan.
Setelah
dicuci daun ubi kayu tersebut di dijemur sampai kering. Dengan demikian senyawa
sianida akan larut dalam air dan menguap selama penjemuran. Tanda-tanda daun
ubi kayu yang kering adalah daun gampang remuk atau pecah apabila di pegang.
Proses
Terakhir - Penghalusan.
Proses terakhir
adalah menghaluskan daun yang telah kering tersebut, proses ini dapat dilakukan
dengan mesin penghalus atau dapat dengan cara menumbuknya sampai menjadi
tepung, untuk mendapatkan hasil tepung yang merata dan halus gunakan ayakan teh
untuk memisahkan daun yang sudah halus dan yang belum, daun yang belum halus
tersebut dapat di tumbuk kembali.
trima kasih
ReplyDelete