Bagi peternak ayam, membeli DOC adalah salah satu pilihan untuk mempercepat proses beternak, pilihan ini diambil karena untuk menetaskan telur akan merepotkan, namun salah satu kelemahan dari membeli Anak Ayam ? DOC ini adalah kita tidak tahu kualitas penetasan telur tersebut, kualitas penetasan ini mempengaruhi tumbuh kembangnya DOC, jika kualitas penetasan ini kurang, maka anak ayam akan berpotensi untuk terkena omphalitis atau dikalangan petani sering disebut dengan infeksi kuning telur lewat nave pada anak ayam.atau peradangan tali pusar anak ayam.
Anak Ayam yang terserang Omphalitis |
Gejala anak
ayam / DOC yang mengalami penyakit Omphalitis ini adalah sebagai berikut DOC yang tampaknya
sehat tiba-tiba mati tanpa menunjukkan sebab yang jelas, hal ini akan membuat
peternak akan kebingungan tapi jika peternak perhatikan bangkai DOC tersebut, maka
perut DOC yang mati tersebut katan terlihat buncit serta pusarnya bengkak dan
basah.
basah.
Bagaimana cara mengobatinya anak ayam yang mengalami gejala penyakit ini omphalitis ?Bagaimana cara menghindari terjadinya serangan penyakit omphalitis agar tidak terjadi lagi?
Anak ayam
dengan tanda-tanda / gejala perut buncit serta pusar bengkak dan basah, memiliki
kemungkinan besar terserang penyakit omphalitis. Penyakit ini merupakan
infeksi atau peradangan yang terjadi pada tali pusar (kantong kuning telur pada
saat ayam masih berbentuk telur).
Infeksi ini disebabkan Anak ayam terinfeksi
dengan bakteri yang memang secara normal biasa terdapat pada tubuh ayam yaitu
bakteri Escherichia coli, tetapi yang telah berubah menjadi pathogen
/ ganas, karena anak ayam tidaklah terlahir dalam kondisi lingkungan yang
steril. Kemungkinan terjadinya omphalitis akan lebih besar apabila terjadi
letusan telur di mesin tetas, atau jika keranjang hatcher tidak bersih dan
tidak terdesinfeksi sempurna saat transfer telur ke mesin tetas, Pada serangan
berat, infeksi dapat menjalar hingga ke rongga perut sehingga menyebabkan
peritonitis atau peradangan peritoneum sehingga kemungkinan mati sangat besar.
Terdapat beberapa
faktor atau cara pencegahan omphalitis
pada anak ayam yaitu :
- Pertama, dengan menjaga sanitasi (kebersihan) lingkungan peternakan dengan sebaik-baiknya, terutama pada ayam yang sedang bertelur dan sarangnya. Kutu yang ada pada ayam dan sarangnya perlu dibasmi. Obat pemusnah kutu banyak dijual di toko peternakan (poultry shop). Selain itu, trik lain dalam menjaga kebersihan ayam yang akan mengeram , dengan merendam ayam tersebut ke dalam air tembakau sebatas kepala pada cuaca yang panas. Sarang ayam yang sudah terserang kutu juga perlu diganti dan dibakar. Agar kutu tidak berpindah tempat
- Faktor kedua yang perlu diperhatikan oleh peternak adalah telur yang dieramkan diusahakan dalam kondisi sebersih mungkin, tidak boleh ada feces atau kotoran lainnya yang menempel / menempel pada kerabang telur yang akan ditetaskan, untuk mengetahui cara membersihkan telur ayam dari kotoran-kotoran baca tulisan berikut ini Cara Membersihkan Telur Ayam.
- Faktor ketiga yang perlu diperhatikan ialah kenyamanan bagi ayam yang sedang mengeram, induk ayam yang sedang mengeram sebaiknya jangan diganggu proses pengeramannya. Hal ini dimaksudkan agar telur-telur menetas dengan baik pada waktunya dan pusar anak ayam yang baru menetas lepas dengan baik sehingga tidak meninggalkan bekas luka basah/berair.
Pengobatan
untuk anak ayam yang terserang penyakit omphalitis ini adalah dengan pemberian
air minum yang telah dicampur dengan antibiotika yang biasanya digunaka untuk
melawan bakteri / kuman Escherichia coli seperti beberapa antibiotika dalam kelompok aminoglukosida (NEOXIN), polipeptida
(MOXACOL), tetrasiklin, Sulfonamida, trimethoprim (COLIMAS) dan Quinolon
(CIPROMAS, ENROMAS), untuk pengobatan memakai antibiotika ini harap
diperhatikan dosis pemakaian obat dan cara pemberian obat harus disesuaikan
dengan petunjuk yang ada dikemasan obat.
Demikianlah
tulisan saya kali ini mudah-mudahan dapat berguna untuk peternak yang
mengghadapi masalah perut buncit, pusar bengkak dan basah pada anak ayam yang
dibelinya. Terimakasih.
sumber gambar : www.ternakpertama.com
tulisan disarikan ulang dari Mengatasi Permasalahan Beternak Ayam, oleh Prof D.J. Samosir.