Pada tulisan
kali ini saya mencoba mengulas salah satu penyakit yang sering menyerang anak
ayam, penyakit ini sering disebut dengan penyakit Snot atau Coryza. Snot adalah
istilah dalam bahasa inggris jika diterjemahkan berarti ingus atau lendir dari
hidung yang biasa menyerang pada unggas. Dan memang gejala yang gampang terlihat dari penyakit pada anak ayam
ini adalah anak ayam akan mengeluarkan ingus. Langsung saja kita bahas satu persatu
mengenai penyakit ini.
Penyebab
penyakit Snot/Coryza
Penyakit
SNOT atau pilek adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Haemophillus Gallinarum.
bakteri ini biasanya menyerang anak ayam akibat adanya perubahan musim yang
tajam dan berubah-rubah yang akan mempengaruhi kesehatan dan ketahanan pada
anak ayam. Untuk mengetahui apa saja penyebab melemahnya daya tahan tubuh pada anak ayam dapat dilihat pada tulisan berikut ini.
Penyebab Melemahnya Daya Tahan Anak AyamPenyakit Snot ini seringkali ditemukan di peternakan-peternakan yang ada di daerah tropis. Penyakit ini menyerang hampir semua umur ayam, namun akan sangat rentan bila terkena pada anak ayam, hal ini didasarkan atas pengalaman yang didapatkan yaitu anak ayam berumur kurang dari 16 minggu mempunyai angka kematian yang cukup tinggi jika terkena penyakit ini Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30% tetapi angka morbiditas atau angka kesakitannya mencapai hingga 80%. Snot bersifat kronis.
Penularan penyakit
Snot/Coryza
Penyebaran
penyakit Snot ini seringkali tersebar melalui kontak langsung, maupun kontak tidak
langsung, Bakteri penyebab ingusan pada anak ayam ini Haemophillus gallinarum
hanya dapat bertahan diluar diinduk semang tidak lebih dari lebih dari 12 jam melalui
udara, debu, pakan yang diberikan, air minum, petugas kandang dan peralatan
yang digunakan untuk beternak ayam.
Gejala Penyakit Snot/Coryza
Gejala yang sering terjadi pada anak ayam akibat penyakit SNOT ini adalah :
Gejala yang sering terjadi pada anak ayam akibat penyakit SNOT ini adalah :
Anak ayam terlihat
mengantuk, juga kurang bergairah yang ditandai dengan sayapnya turun
- Dari hidung anak ayam yang terkena sakit ini keluar lendir kental yang berwarna kekuningan dan berbau khas
- Muka dan mata bengkak akibat pembengkakan sinus infra orbital (organ pernapasan anak ayam)
- Muncul kerak-kerak dihidung
- Napsu makan menurun sehingga tembolok akan terasa kosong/kempes jika diraba
- Anak Ayam jika bernafas akan seperti mengorok dan sukar bernapas
- Pertumbuhan anak ayam menjadi lambat.
- Anak ayam suka dan sering menggelengkan kepalanya.
- Mata anak ayam kadang tertutup lama dan tidak dapat terbuka
Pengobatan untuk Snot/Coryza
Pengobatan yang
dapat diberikan pada anak ayam yang terkena penyakit Snot/Coryza
Pengobatan
yang diberikan jika ayam telah terkena Snot adalah dengan memberikan obat tipe preparat
sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole, namun menurut beberapa sumber
penyakit ini juga dapat diobati dengan antibiotika seperti Ultramycin, imequil
atau corivit. Kami menggunakan preparat enrofloksacyn atau lebih dikenal dengan
Enflox produksi SHS dan saat ini kami sedang mencoba menggantinya dengan
preparat amphycillin dan colistin atau lebih dikenal dengan Amphyvitacol
produksi Vaksindo. Atau dapat diberikan Vibravet (soluble powder) dengan
takaran 4 gram dicampur 1 liter air minum, diberikan 4-5 hari. Jika kondisi
ayam sudah parah dapat diberikan obat secara suntikan Sulfamix dengan dosis 0.4
cc/kg pada ternak yang terkena penyakit tersebut.
Pengobatan tradisional penyakit Snot/Coryza
Pengobatan tradisional
yang digunakan untuk penyakit Snot/Coryza
Selain
dengan obat-obatan kimia, penyakit ini juga dapat disembuhkan atau dikurangi
secara tradisional yaitu dengan memberikan vitamin terhadap anak ayam yang
terkena gejala penyakit diatas dengan memberikan susu bubuk yang dicampur
dengan air dan dibentuk sebesar kelereng sesuai dengan bukaan mulut ayam dan
diberikan 3 kali sehari. Selain itu
ada beberapa tanaman obat yang dapat digunakan pada anak ayam yang terkena
penyakit ini yaitu dengan :
Lobak. Lobak
berfungsi mencairkan mucus. Lobak digunakan untuk lambung dan gangguan usus,
masalah saluran empedu, kehilangan nafsu makan, nyeri dan bengkak (radang) dari
mulut dan tenggorokan, kecenderungan terhadap infeksi, peradangan atau lendir
berlebihan pada saluran pernafasan, bronchitis , demam , pilek, dan batuk.
Lobak adalah tanaman. akarnya digunakan sebagai makanan dan juga sebagai obat.
Akar Lobak dapat merangsang cairan pencernaan dan aliran empedu. bukti lebih
lanjut diperlukan untuk menilai efektivitas lobak . Lobak mengandung
lebih-senyawa anti kanker daripada makanan lainnya. Senyawa anti kanker yang
kuat terdapat pada lobak dan diketahui sebagai glucosinolate. Lobak memiliki
sifat antibakteri dan antivirus yang sangat baik.
Penggunaan
lobak sebagai obat tradisional di china lazim digunakan. Penggunaannya pada
hewan mungkin bisa diterapkan dan didukung dengan hasil penelitian
Bawang Putih, Selain lobak
tumbuhan lain yang dapat digunakan adalah bawang putih yang juga dapat
mencairkan mucus pada pada saluran pernapasan. Karena bawang putih mengandung
phytobiotik. Secara sederhana, phytobiotics adalah produk yang berasal dari
tumbuhan, dan persiapan seperti thyme, oregano, kunyit dan bawang putih. Efek
menguntungkan dari phytobiotics di unggas mungkin timbul dari aktivasi konsumsi
pakan dan sekresi enzim pencernaan, stimulasi kekebalan tubuh, Antibakteri,
coccidiostatic, anthelmintik, aktivitas antivirus atau anti-inflamasi, atau
dari sifat antioksidan. metabolit sekunder Banyak tanaman, seperti isoprena, flavonoid
derivatif dan glucosinolate, dapat bertindak sebagai antibiotik atau sebagai
antioksidan in vivo. Sebagai hasil dari efek menguntungkan, mereka menyebabkan
peningkatan kinerja. Stimulasi sistem kekebalan tubuh Polisakarida yang berasal
dari banyak tanaman memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan organ
kekebalan, seperti timus limpa, dan bursa, meningkatkan jumlah dan kegiatan
saling berbagai jenis sel seperti T, lympocytes B, makrofag dan pembunuh alami
(NK) sel, dan meningkatkan respons imun seluler dan humoral. Menambahkan Bawang
Putih sebesar 3% hingga 7% dari pakan ayam akan meningkatkan kekebalan terhadap
berbagai penyakit , menambahkan bawang putih dalam air minum akan mencegah
cacing pada ternak unggas.
Bawang Merah, Selain bawang
putih, bawang merah adalah tanaman yang juga berkhasiat untuk mengurangi sakit
pilek pada anak ayam ini caranya dengan anak ayam di lulurin bawang merah yang
sudah dihaluskan (diparut), dan juga anak ayam diberikan air campuran kunyit dan
jeruk nipis dengan campuran kapur sirih tidak lupa bawang merah ini juga dapat
di remukkan / geprek 2 siung dan hasil potong kecil agar dapat masuk kemulut
anak ayam tersebut masukin mulut nya, ramuan ini dapat meringankan gejala pilek
pada anak ayam.
Jahe, Jahe adalah
tanaman asli India dan China dan namanya berasal dari bahasa Sansekerta:
stringa - "dengan bentuk seperti tanduk", merujuk pada bentuk tanduk
. Secara tradisional, jahe penting dalam pengobatan kedokteran Cina, Hal ini
juga disebutkan dalam Alquran, menunjukkan bahwa orang Arab tahu tentang hal
itu pada awal 650 AD. Salah satu rempah-rempah yang paling awal dikenal di
Eropa Barat, secara bertahap popularitasnya menjadi begitu besar . Jahe diimpor
ke Eropa selama abad pertengahan pada masa reinasans. Jahe segar biasanya berupa
akar mentah keseluruhan dengan sepotong rimpang. Dalam masakan Asia jahe segar
hampir selalu digunakan. baik dicincang, dihancurkan atau diiris. Jahe
diketahui penyebab keringat berlebih . Dengan meningkatkan produksi cairan
pencernaan dan air liur, Jahe membantu meringankan gangguan pencernaan, sakit
gas, diare dan kram perut. Akar jahe juga digunakan untuk mengobati mual dan
mabuk. Sangat efektif dalam mengendalikan mabuk perjalanan, pada anak ayam yang
baru melewati perjalanan jauh perasan tumbukan jahe, kunir, kencur dan
lempuyang. Air perasan ini dicampurkan pada air minum. Sedangkan ampasnya kami
campurkan pada sedikit pakan. Selain ramuan ini menghangatkan tubuh ayam,
ramuan ini juga berkhasiat untuk menambah napsu makan ayam.
Jahe unggul
sebagai penyembuh luka dan luka ringan sebagai anti-inflamasi sifat membantu
meringankan rasa sakit dan mengurangi peradangan yang berhubungan dengan
arthritis, encok dan kejang otot. Secara efektif merangsang sirkulasi darah,
mengeluarkan racun dari tubuh, membersihkan perut dan ginjal, Hal ini juga
digunakan untuk pengobatan asma, bronkhitis dan masalah pernapasan lainnya
dengan melonggarkan dan mengeluarkan lendir dari paru-paru. Oleh pemanasan
tubuh dan meningkatkan keringat dan meredakan demam.
Ramuan Tradisional untuk penyakit Snot/Coryza
Ramuan jamu tradisional yang dapat digunakan:
Resep A
Tepung beras padi 150 gram.
Kencur 100 gram, ditumbuk halus.
Jahe sebanyak 25 gram atau kurang lebih 1 jari tangan, diparut.
Bahan tersebut digilas dengan pipisan (lumpang) hingga halus dan tercampur merata.
Ramuan ini dibentuk pil sebesar biji jagung, lalu dijemur hingga kering.
Pil disuapkan dua kali sehari (pagi dan sore)
Resep B
Bahan: 5 ibu jari rimpang jahe di cuci bersih dari tanah yang melekat, biarkan dengan kulitnya lalu memarkan atau gepuk, 1 liter air, Gula batu atau gula aren 5 sm
Cara membuat: Rebus jahe dengan 1 liter air hingga mendidih, kurang lebih selama 15 - 20 menit. Setelah selesai, dinginkan, lalu saring. Tambahkan gula batu. Tambahkan 10 liter air, berikan sebagai air minum pada ayam
Bahan: 5 ibu jari rimpang jahe di cuci bersih dari tanah yang melekat, biarkan dengan kulitnya lalu memarkan atau gepuk, 1 liter air, Gula batu atau gula aren 5 sm
Cara membuat: Rebus jahe dengan 1 liter air hingga mendidih, kurang lebih selama 15 - 20 menit. Setelah selesai, dinginkan, lalu saring. Tambahkan gula batu. Tambahkan 10 liter air, berikan sebagai air minum pada ayam
Pencegahan
terhadap penyakit Snot/Coryza
yang perlu diketahui adalah penyakit ini mempunyai
penularan yang sangat cepat dan luas, sehingga ayam yang terkena Snot harus
sesegera mungkin dipisahkan (karantina) dan untuk melihat bagaimana cara mencegah terjadinya dan tersebarnya penyakit ini dapat dilihat pada tulisan berikut ini :Cara Mencegah Terjadinya SNOT / Pilek pada Anak AyamSemoga tulisan ini dapat bermanfaat.
lengkap terima kasih untuk blog ini
ReplyDeleteSama-sama pak, senang bisa berbagi...
Deletemaksih
ReplyDeleteMakash untuk admin, infonya lengkap bisa jadi sumber referensi saya untuk menulis di http://www.ayambangkok.web.id/
ReplyDeleteSama-sama blog tentang ayam yah,Terimakasih komentarnya. mari sama-sama belajar kita...
Deletecukup lengkap informasinya tapi coba buat ringkasan tata cara vaksin yang benar? apakah pemberian obat boleh digabung dengan vaksin terus berapa jeda pemberian vaksin kemudian obat? cara membedakan pakan tidak layak buat ayam dan ciri-cirinya spt apa?
ReplyDelete